Laman

Rabu, 09 Maret 2011

Siapkan Pemain "Matikan" Safee

Pelatih PERSIB Daniel Roekito mengaku sudah menyiapkan pemain untyk mengawal khusus pergerakan striker Pelita Jaya asal Malaysia, Mohd. Safee Bin Mohd. Sali. PERSIB akan bertemu dengan Pelita Jaya, Sabtu (12/3) yang rencananya dimainkan di Stadion Singaperbangsa Karawang. "Kalau Pelita Jaya punya Safee, kita punya 'kerbau' untuk mengawal dan mematikannya. Tapi, siapa 'kerbau' yang akan mengawal Safee, kita lihat saja nanti," kata Daniel usai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa (8/3).

Berdasarkan program yang sudah disusunnya, Daniel merencanakan adanya "game" internal untuk pematangan taktik dan strategi lawan Pelita Jaya. "Yang pasti saya punya enam pemain belakang yang matang. Ada Abanda, Maman, Nova, Wildansyah, Agung, dan Yudi. Kita lihat, siapa yang paling siap untuk dijadikan 'kerbau' untuk mengawal Safee," ujar pelatih asal Rembang ini. Di mata Daniel, Safee merupakan pemain yang memiliki kecepatan dan suka dengan bola-bola daerah yang menusuk. "Meskipun begitu, saya tidak akan menunjuk seorang pemain yang secara khusus bertugas mematikan Safee. Yang terdekat saja," katanya. ***

Asah Tendangan Bola Mati


"Hari ini kita berlatih ringan. Meski hanya berlatih 'shooting', kondisi fisik pemain tetap saya perhatikan. Oleh karena itu, sebagai penutup sesi latihan ini ada game 1/3 lapangan," ujar pelatih Daniel Roekito usai memimpin latihan pagi yang digelar di Stadion Siliwangi Selasa (8/3). Meski dalam kondisi kurang fit, Daniel tetap memberikan instruksi dari pinggir lapangan dan sesekali menghampiri pemain ke tengah untuk berdiskusi dan memberikan pengarahan.

Memulai latihan dengan penguasaan bola melalui "Dribbling" dan "Jugling", para pemain dibebaskan oleh Daniel untuk mengasah kemampuannya mengolah si kulit bundar selama kurang lebih 15 menit. Latihan dilanjutkan dengan latihan tendangan bebas. Latihan ini dilakukan untuk mengasah tingkat akurasi tendangan para pemain saat menghadapi bola-bola mati. Usai latihan tendangan bebas, Daniel memberikan waktu rehat selama lima menit dan memulai kembali latihan dengan menggelar "game" 1/3 lapangan.

Dalam "game" tersebut, pemain diintruksikan berkonsentrasi serta peka terhadap pergerakan lawan. "Kesalahan terbesar dalam memainkan umpan-umpan pendek adalah kurangnya konsentrasi serta kepekaan terhadap pergerakan kawan maupun lawan sehingga seringkali arah tujuan bola tidak jelas dan salah pengertian. Maka dari itu, penting untuk meningkatkan komunikasi yang baik meski hanya sebatas bahasa tubuh," ujar Daniel.***